D.
Prinsip-prinsip Politik Luar Negeri Dalam Islam
Prinsip-prinsip
politik luar negeri dalam Islam adalah seagai berikut:
·
Saling menghormati fakta-fakta dan
traktat-traktat (Al-Anfaal ayat 58)
·
Kehormatan dan integrasi nasional (Surah
An-Nahl ayat 92)
·
Keadilan universal (internasional)
(Surah Al-Maidah ayat 8)
·
Menjaga perdamaian abadi (Surah
Al-Maidah ayat 61)
·
Menjaga kenetralan terhadap
Negara-negara lain (Surah An-Nisaa’ ayat 89, 90)
·
Larangan terhadap eksploitasi para
imperialis (Surah Al-An’am ayat 92)
·
Memberikan perlindungan dan dukungan
pada orang-orang Islam yang hidup di Negara lain (Surah Al-Anfaal ayat 72)
·
Bersahabat dengan kekuasaan-kekuasaan
netral (Surah Al-Mumtahinah ayat 8,9)
·
Kehormatan dalam hubungan Internasional
(Surah Ar-Rohman ayat 60)
·
Persamaan dan keadilan untuk para
penyerang (Surah Al-Baqarah ayat 195)
Prinsip politik dalam
negeri menurut Islam ialah, bahwa manusia diciptakan Allah dalamberbagai
bangsa, berbagai suku bangsa, dan atau yang sejenisnya dengan tujuan, agar
manusia saling kenal mengenal antara san ngatu dengan yang lain. Sesuai dengan
Surah Al-Hujarat ayat 13 :
Artinya: Wahai manusia!
Sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
supaya kamu saling berkenalan. Sesungguhnya yng paling mulia diantara kamu
dalam pandangan Allah adalah mereka yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui dan Maha Mendengar.
Dalam kaitan itu,
prinsip bertetangga perlu dipelihara. Prinsip ini sangat erat kaitannya ddengan
iman. Dalam suatu hadis Nabi Muhammad sawdisebutkan bahwa seorang muslim belum
dapat dikatakan beriman, apabila ia tidak melaksanakan prinsip bertetangga baik
terhadap para tetangganya.
Menurut Islam hubungan
antar Negara harus dilandasi oleh prinsip Jiwar,
karena dengan cara ini perdamaian dapat dipelihara.
Doktrin Islam mengajarkan
mengenai beberapa prinsip bertetangga antara lain:
·
Hubungan Internasional dilandasi dengan
prinsip untuk memelihara ketertiban dan perdamaian dunia.
·
Doktrin Islam memerintahkan pada
pemeluknya, agar memenuhi persetujuan dan perjanjian internasional.
·
Sejak zaman Nabi Muhammad saw, hubungan
internasional dilaksanakan dengan cara pertukaran duta atau utusan. Sejak tahun
ke 3 H Nabi Muhammad saw telah mengirimkan beberapa utusan ke Negara-negara
lain. Demikian juga pada tahun ke 9 H Nabi Muhammad telah menerima duta atau
utusan dari Negara-negara lain, sehingga tahun itu terkenal dengan julukan
tahun duta-duta.
Pertanyaan:
1. Apakah
yang dimaksud dengan khulafa al-rasyidin, dan sebutkan anggotanya!
2. Apakah
yang dimaksud dengan jiwar?
Jawaban:
1.
Khulafa al-rasyidin adalah para pemimpin
umat Islam setelah Nabi Muhammad saw wafat, taitu pada masa pemerintahan Abu
bakar asyidik, Umar bin khatab, Ali bin
abu thalib, usman bin affan.
2.
Jiwar berarti perlindungan atau suaka
politik. Sebuah perlindungan bagi dakwah dan para dai.
Makasih atas infonya... d follow ea,,, blog sya " blognyarifan.blogspot.com "...
BalasHapus