BAB I
MASALAH
PENGERTIAN, PROPOSISI,
PENALARAN,
LOGIKA FORMAL DAN
HUKUM
PENYIMPULAN DALAM LOGIKA
1.1
PENGERTIAN
Di dalam logika Pengertian disebut
dengan Konsep. Konsep adalah sesuatu yang abstrak. Konsep diperoleh melalui
pengamatan panca indra atau observasi empiri. Lambang yang lazim untuk
menggambarkan konsep adalah bahasa. Bahasa adalah system lambang yang manasuka
yang digunakan oleh manusia untuk komunikasi. Lambangnya konsep atau pengertian
itu berupa kata. Kata adalah tanda lahir yang menunjukkan baik barang-barang
(kenyataan) maupun pengertian-pengertian kita tentang (kenyataan) barang-barang
itu.
Term dalam logika adalah bagian
dari suatu kalimat yang berfungsi sebagai subyek atau predikat.
1.1.1
Arti, isi,
dan Luas Pengertian
Jika kita ingin memiklirkan
sesuatu, maka salah satu syaratnya adalah harus mengerti dan jelas arti kata
yang kita pikirkan atau kita gunakan tersebut. Untuk itu logika menyelidiki dua
segi yang disebut dengan isi dan luas pengertian.
1.1.1.1
Isi
pengertian
Jika
kita bertanya apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan perkataan tertentu, maka
kita bertanya mengenai isi pengertian atau perkataan itu. Contoh: kata ‘Langit’.
Jika kata ini kita selidiki arti atau isinya, maka ada beberapa unsure
yang terkandung didalamnya. Langit
adalah ruang luas yang terbentang di atas bumi, tempat beradanya bulan,
bintang, matahari, dan planet lain. Dari contoh di atas jelaslah bahwa yang
dimaksud dengan pengertian adalah semua unsur yang termuat didalam pengertian
itu sendiri.
1.1.1.2
Luas
pengertian
Pengertian
yang digunakan sehari-hari mempunyai ruang lingkup tersendiri. Ada yang konkrit
dan ada yang abstrak. Contoh: misalkan kita melihat seekor kucing yang gemuk,
maka kita bentuk disitu pengertian ‘kucing’ yang juga berlaku untuk
kucing-kucing yang kurus. Dan andai kita melihat kuda, sapi, anjing, kambing,
maka kita bentuk pula pengertian ‘binatang’ yang meliputi semua binatang itu.
Dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan luas oengertian adalah barang atau
lingkungan realitas yang ditunjuk dengan pengertian atau kata tertentu.
1.1.2
Luas Term
Untuk menunjukan
luas term dalam lolgika dipakai istilah sebagai berikut:
·
Singular
Singular dalam
logika adalah suatu yang merujuk kepada suatu individu atau barang tertentu.
Contoh: nama diri
·
Partikular
Partikular dalam
logika adalah suatu yang menunjukkan hanya sebagian dari seluruh luasnya.
Contoh: beberapa
·
Universal
Universal dalam
logika adalah suatu konsep yang menunjukan pada seluruh lingkungannya, dan
masing-masing bawahannya, tak ada yang dikecualikan.
1.1.3
Kata dan
Pembagian Menurut Artinya
Dalam lolgika ada
kata yang harus diperjelas, atau dibedakan artinya. Sebagaimana dikemukakan
Ihromi (1987):
·
Kata yang
bersifat univocal yang sama bentuknya dan sama artinya. Contoh pengertian
manusia dalam kalimat si A dan si B adalah manusia.
·
Kata yang
bersifat ekuivokal yang sama bentuknya tetapi lain artinya. Contoh: bulan dalam
arti satelit bumi, dan bulan dalam arti rujukan waktu.
·
Kata yang
bersifat analogis yang sama bentuknya tetapi artinya memiliki persamaandan
perbedaan. Contoh: kata ‘manis’ dalam pengertian rasa manis, tutur kata yang
manis, muka manis mempunyai arti sama sekaligus berbeda.
1.2
PROPOSISI
Proposisi sebagaimana dikemukakan oleh keraf
(1983) yaitu pernyataan yang dapat dibuktikan kebenaranya atau dapat ditolak
kesalahan yang terkandung didalamnya. Contoh:
·
Semua
manusia akan mati pada suatu waktu
·
Beberapa
orang Indonesia memiliki kekayaan berlimpah-limpah
·
Kota
Bandung hancur dalam Perang Dunia II karena bom atom
·
Semua
banteng telah punah tahun 1987
Kalimat di atas merupakan
proposisi atau rangkaian term-term. Kalimat pertama dan kedua dapat dibuktikan
kebenarannya, kalim at ketiga damn keempat ditolak kebenarannya karena tidak
sesuai fakta.
1.3
PENALARAN
Penalaran adalah proses berfikir yang berusaha
menghubung-hubungkan fakta-fakta yang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan
yang sebelumnya tidak diketahui. Contoh:
·
Logam 1
dipanaskan memuai.
·
Logam 2
dipanaskan memuai.
·
Logam 3
dipanaskan memuai.
·
Logam 4
dipanaskan memuai.
·
Logam 5
dipanaskan memuai, dan seterusnya sampai logam ke-10
Jika yang mengamati logam itu
sadar akan kesamaannya, ia tentu berharap bahwa logam lainpun jika dipanaskan
pasti memuai. Proses inilah yang disebut penalaran. Proposisi yang menjadi
dasar penyimpulan disebut antaseden atau premis. Sedangkan kesimpulannya
disebut konklusi. Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
1.4
LOGIKA FORMAL
Semua pencuri adalah penjahat (benar)
Amin adalah pencuri (benar)
Jadi amin adalah penjahat (benar)
Perlu diketahui bahwa penalaran
akan menjadi benar bila syaratnya terpenuhi. Jelas kiranya yang menjadi sasaran
logika bukanlah kebenaran isi, tetapi kelogisan penalarannya. Inilah yang
dimaksud dengan logika formal yang biasanya disebut logika bentuk.
1.5
HUKUM PENYIMPULAN
·
Apabila
premisnya benar maka konklusinya benar
·
Apabila
konklusinya salah maka premisnya dalam penalaran juga salah
·
Apabila
premisnya salah, konklusi dapat benar dapat salah. Tapi bila konklusi benar belum
tentu premisnya benar
·
Apabila
konklusi benar, premis dapat benar dapat salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar