BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bumi adalah benda langit berbentuk bola dan
bersifat padat serta tidak memancarkan cahaya sendiri. Bumi merupakan satelit
matahari yang sampai sekarang dianggap
satu-satunya benda langit yang keadaannya cukup baik untuk kehidupan makhluk
hidup, karena memiliki udara dan temperaturnya antara siang dan malam masih
dapat diterima makhluk hidup.
Sebagian besar dari kita mungkin mengetahui
bahwa bentuk bumi itu bulat, tetapi tahukah kita bagaimana bumi dan perubahannya secara rinci?
Pada makalah ini, kami akan
membahas tentang bumi dan perubahannya. Sehingga sebagai calon pendidik kita dapat mengetahui bagaimana
bentuk bumi dan perubahannya secara rinci agar ketika menyampaikan kepada
peserta didik tidak terjadi kesalahan.
1.2
Perumusan
Masalah
Adapun perumusan
masalah yang akan kami uraikan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
bentuk dan susunan bumi?
2. Apakah
yang dimaksud dengan vulkanisme dan gempa bumi?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk
mengetahui bagaimana
bentuk dan susunan bumi.
2. Untuk
mengetahui vulkanisme dan gempa bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bentuk
dan Susunan Bumi
Bumi adalah benda langit yang berbentuk bola dan bersifat
padat serta tidak memancarkan cahaya sendiri seperti planet yang lain.[1]
Dari pengukuran yang lebih teliti menunjukkan bahwa bumi tidak bulat benar
seperti bola. Bentuk sebenarnya adalah bulat pepat pada kedua kutub dan agak
gembung di sekitar khatulistiwa.
Bumi yang bulat tadi tersusun atas lapisan-lapisan yang disebut sfera. Lapisan yang paling dalam
disebut Barysfer atau lapisan inti yang
terbagi atas lapisan inti luar yang disebut Chalkosfer. Lebih kearah luar disebut lapisan Litosfer yang terbagi atas lapisan mantel dan lapisan kerak bumi.
Litosfer berasal dari kata Lithos artinya batu-batuan. Karena kulit bumi itu
terdiri dari batu-batuan maka disebut litosfer. Kulit bumi terdiri dari unsure-unsur:
oksigen, zat asam, silium, alumunium, dan besi. Kulit bumi itu terutama terdiri
dari silikat-silikat. Selain itu ada pula karbonat-karbonat misalnya kalkspat,
sulfat-sulfat, misalnya gibs, khlorida-khlorida misalnya batu garam, phospat,
zat arang dan lain-lain.
Salah satu proses perkembangan lapisan kerak bumi adalah terjadinya proses
sedimentasi. Proses terjadinya sedimentasi ini diduga sejak terjadinya hujan
pertama di permukaan bumi.
Proses pendinginan lapisan bumi menghasilkan uap air yang semakin lama
semakin banyak. Uap air ini menyelubungi bola bumi sehingga sinar matahari
terhalang sampai ke permukaan bumi. Sesuai dengan sifatnya sebagai uap
berangsur-angsur naik ke atas. Makin tinggi dari permukaan bumi, suhu udara
makin rendah, maka uap air itu mulai menjadi awan, kemudian mengembun dan
akhirnya jatuh menjadi hujan, terjadilah hujan pertama. Ujan itu diduga sangat
lebat sehingga mampu mengisi
lembah-lembah manjadi laut dan lautan. Hujan lebat itu menghapuskan awan yang
menyelimuti bumi sehingga mulai saat itu sinar matahari menyentuh permukaan
bumi.
Sinar matahari yang mulai menyentuh permukaan bumi menyebabkan terjadinya
daur ulang air yang akan meningkatkan terjadinya sedimentasi. Pada waktu
lapukan batuan oleh gaya eksogen terbawa air yang mengalir maka akan terbawa
segala macam benda termasuk sisa-sisa makhluk hidup yang mungkin menjadi fosil.
·
Gaya yang bekerja pada kerak bumi
Gaya endogen adalah gaya
yang berasal dari dalam bumi. Gaya ini pada umumnya memberi bentung atau relief
kepada lapisan kulit bumi.gaya endogen meliputi gerak epirogenetik, gerak
orogenetik, gempa bumi dan vulkanisme.
Gaya eksogen
adalah gaya
yang berasal dari luar bumi yang mengubah bentuk kulit bumi. Pada umumnya gaya
eksogen bersifat merusak dan megikis kulit bumi.
·
Raut Muka Bumi dan cara melukisnya
Raut muka
bumi, pegunungan, gunung, bukit, dan sebagainya adalah kata-kata yang biasa kita dengar.
Hamparan bentuk muka bumi disebut bentang
alam. Bentang alam yang tersusun dari deretan puncak yang tinggi (lebih
dari 3000 meter) disebut pegunungan. Jika
ketinggian kurang dari 3000 meter, puncak-puncak itu disebut bukit.
Cara
melukisnya adalah dengan menggunakan peta. Peta adalah sebuah alat peraga.
Syarat-syarat peta:
1. Peta itu
tidak boleh membingungkan
2. Harus dapat
dengan mudah dimengerti
3. Harus
memberikan gambaran yang sebenarnya
4. Penampilan
peta sedap dipandang., rapih dan bersih.
Macam – macam peta
1. Peta
topografi: peta yang memperlihatkan posisi, hubungn, ukuran, dan bentuk dari
suatu daerah.
2. Peta
Tematik: peta dengan suatu tema yang disusun dari bahan-bahan statistic dengan
skala petanya biasanya kecil.
3. Peta dasar:
peta dengan data yang sangat terbatas.
4. Peta bagan:
peta yang datanya belum diperoleh dari hasil pengukuran yang jelas.
5. Peta Induk : peta yang berisi semua bahan dari
pada suatu daerah , baik yang dapat digambarkan maupun tidak.
2.2 Vulkanisme
dan Gempa Bumi
Gaya endogen dapat berupa vulkanisme dan
gempa bumi.
Vulkanisme adalah
peristiwa gunung api dalam peristiwa vulkanisme kita mengenal istilah magma,
plutonisme dan erupsi.
Magma adalah batuan cair pijar atau
sangat panas kembali. Magma mengandung gas-gas, jika tekanan gas-gas ini
bertambah besar magma pun akan menjadi
aktif dan akan naik ke atas menerobos lapisan-lapisan kulit bumi hal inilah
yang menyebabkan adanya plutonisme dan vulkanisme. Dapur magma adalah tempat
magma yang berada pada litosfer.
Plutonisme adalah peristiwa menerobosnya magma
ke dalam lapisan batuan dan belum
mencapai permukaan bumi.
Erupsi adalah peristiwa menyemburkan magma
ke permukaan bumi , dengan segala yang menyertainya. Jika magma itu ada di atas
permukaan bumi dinamakan Lava.
Gempa Bumi adalah gerakan atau getaran kulit
bumi yang disebabkan oleh adanya suatu gaya. Gempa bumi dibagi menjadi tiga:
gempa vulkanis, gempa runtuhan, gempa tektonik.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bumi kita berbentuk bulat pepat, tidak sepenuhnya seperti
bola.
Vulkanisme adalah peristiwa gunung berapi. Disamping
peristiwa vulkanis ada pula gempa bumi. Gempa bumi adalah gerakan kulit bumi
yang disebabkan oleh adanya suatu gaya.
3.2 Saran
Disarankan kepada mahasiswa UNJ PGSD untuk mendalami materi bumi dan perubahannya. Agar
kelak ketika mengajar, dapat menjelaskan
materi
terkait kepada
peserta didik dengan baik dan benar.
Daftar Pustaka
Dirdjosoemarto,
soendjojo dan abdurachman. 1991. Materi
Pokok Pendidikan IPA 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
[1]
Drs. Soendjodjo Dirdjosoemarto,Materi
Pokok Pendidikan IPA 2 (Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1991),p.469
Tidak ada komentar:
Posting Komentar