BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Berbasis Inquiry
2.1.1
Pengertian Metode Inquiri
Metode
inquiri bisa di sebut juga metode “penemuan” merupakan metode yang relatif baru
yang di perkenalkan kepada guru – guru, bersamaan dengan meluasnya CBSA ( cara
belajar siswa aktif ). Metode penemuan ini sangat penting untuk di lakukan
peserta didik usia sekolah dasar. Metode inquiri ini dapat di rancang
penggunaannya oleh guru menurut kemampuan mereka atau menurut tingkat
perkembangan intelektualnya. Metode
inquiri (penemuan) adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan pada
peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa batuan guru. Metode
penemuan melibatkan peserta didik dalam proses–proses mental dalam rangka
penemuannya. Metode penemuan memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri
informasi–informasi yang di perlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
2.1.2
Tujuan Metode Inquiri
Tujuan dalam metode inquiri adalah :
·
Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam
menemukan dan memproses bahan pelajaran IPS
·
Mengurangi Ketergantungan peserta didik pada guru
untuk mendapatkan penyelaman belajar IPS
·
Melatih peserta didik menggali dan memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya
·
Memberi pengalaman seumur hidup
2.1.3 Alasan Mengunakan Metode Inquiri :
·
Perkembangan dan kemajuan pengetahuan ilmu sosial
yang sangat pesat
·
Belajar tidak dapat hanya diperoleh dari sekolah
tetapi juga lingkungan sosial
·
Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran
sendiri belajarnya
·
Penanaman kebiasaan untuk belajar langsung seumur
hidup
2.1.4
Kelebihan dan Kekurangan Metode Inquiri
Kelebihan:
·
Menekankan kepada proses pengolahan informasi oleh
peserta didik sendiri
·
Memuat konsep diri peserta didik bertambah dengan
penemuan–penemuan yang di perolehnya
·
Memiliki kemungkinan besar untuk memperbaiki dan
memperluas persediaan dan penguasaan keterampilan dalam proses kognitif para
peserta didik.
·
Penemuan–penemuan yang di peroleh oleh peserta
didik dapat menjadi kepemilikannya dan sulit melupakannya.
·
Tidak menjadikan guru sebagai satu–satunya sumber belajar,
karna peserta didik dapat belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber
belajar.
Kekurangan:
Kekurangan:
·
Tidak
sesuai untuk kelas yang besar jumlah peserta didiknya
·
Memerlukan
fasilitas yang memadai
·
Menuntut
guru untuk mengubah cara mengajarnya yang selama ini bersifat tradisional,
sedangkan metode baru ini dirasakan oleh guru belum melaksanakan tugasnya
mengajar karena guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing.
·
Sangat sulit mengubah cara belajar peserta didik
dari kebiasaan menerima informasi dari guru menjadi aktif dan menemukan sendiri
·
Kebebasan yang diberikan kepada peserta didik tidak
selamanya dapat di manfaatkan secara optimal, kadang peserta didik malah
kebungungan memanfaatkannya
2.2
Problem Solving (Pemecahan Masalah)
2.2.1 Pengertian
Adalah suatu
metode atau cara penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu
masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau
secara kelompok.
Pada metode ini titik berat
diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan tepat,
tekanannya pada proses pemecahan masalah dengan penentuan alternatif yang
berguna saja
Metode ini baik
untuk melatih kesanggupan siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
dalam kehidupannya, mengingat tidak ada manusia yang dapat terlepas dari
kesulitan atau masalah yang harus diselesaikan secara rasional
2.2.2 Alasan penggunaan
1) Metode ini dapat membuat
pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan
dunia kerja
2) Proses
belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan siswa menghadapi
dan memecahkan masalah secara terampil, hal ini merupakan kemampuan yang sangat
bermakna bagi kehidupan manusia
3) Metode ini merangsang
pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif danmenyeluruh, karena
dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan proses runtut dengan menyoroti
permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencapai pemecahannya.
2.2.3 Tujuan
Tujuan
penggunaan metode problem solving (pemecahan masalah) adalah sebagai berikut:
1) Mencari
jalan keluar dalam menghadapi masalah- masalah secara rasional
2) Dalam
memecahkan masalah dapat dilakukan secara individual maupun secara bersama-sama
3) Mencari cara pemecahan masalah
untuk meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri.
2.2.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari
penggunaan metode problem
solving (pemecahan masalah) antara
lain:
1) Mengembangkan kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah-masalah serta mengambil keputusan secara obyektif dan
rasional
2) Mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, logis dan analitis
3)
Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-hati dalam
mengemukakan pendapat
4) Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan bagi siswa
2.2.5 Langkah-langkah Penggunaan
1) Persiapan
a) Menentukan
permasalahan sebagai topik. Topik ini dapat ditentukan dengan cara menyajikan
masalah yang jelas, yang menimbulkan pertanyaan ingin tahu sehingga mendorong
untuk pemecahannya. Masalah ini harus tumbuh dan sesuai dengan taraf kemampuan
serta kecerdasan siswa
b) Merumuskan Tujuan pembelajaran
Khusus (TPK)
c) Merumuskan langkah-langkah
pemecahan masalah
d) Menentukan kriteria pemilihan
pemecahan masalah yang terbaik.
2) Pelaksanaan
a) Menjelaskan tujuan pembelajaran
khusus (TPK)
b) Menjelaskan pemecahan masalah
c) Merumuskan permasalahan
d) Menelaah permasalahan
e) Membuat dan merumuskan hipotesa
f) Menghimpun, mengelompokkan data
sebagai bahan hipotesis
g) Pembuktian hipotesis
h) Menentukan pilihan pemecahan dan
keputusan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode inquiri (penemuan) adalah cara penyajian
pelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk menemukan informasi
dengan atau tanpa batuan guru. Metode penemuan ini melibatkan peserta didik
dalam proses–proses mental dalam rangka penemuannya. Metode ini memungkinkan
para peserta didik menemukan sendiri informasi–informasi yang di perlukan untuk
mencapai tujuan belajarnya.
Problem Solving adalah suatu metode atau cara
penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus
dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok.
Kedua metode ini perlu
dipahami dan dikuasai oleh para guru khususnya guru SD. Karena dapat membantu
dalam proses belajar mengajar.
3.2 Saran
·
Disarankan
untuk mahasiswa UNJ PGSD untuk belajar mengenai metode inquiry dan problem
solving. Agar kelak ketika mengajar, dpat mengaplikasikannya.
·
Perlu
diadakan pembelajaran lebih lanjut mengenai metode inquiry dan problem solving.
Daftar Pustaka
Winataputra, Udin S. 2009. Materi dan pembelajaran IPS.
Jakarta: Universitas Terbuka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar