16 Nov. 24
Topik ini akan memanfaatkan pengetahuan yang Anda peroleh
tentang UDL dari Topik 1, mengembangkannya, dan dengan demikian memungkinkan
Anda untuk merencanakan dan memprogram menggunakan kerangka kerja UDL dan
prinsip-prinsipnya.
Kita akan mendalami tiga prinsip UDL dan panduannya. Setiap
aktivitas akan berfokus pada satu prinsip dan akan melihat lebih dekat pada
pedoman dalam tiga prinsip tersebut. Anda juga akan belajar untuk memilih
strategi dan sumber daya mana yang akan meningkatkan keterlibatan,
representasi, dan tindakan serta ekspresi untuk peserta didik Anda yang
beragam. Anda akan diberikan studi kasus untuk setiap prinsipnya dan Anda akan
mengkritisi studi kasus ini dengan mengidentifikasi praktik-praktik yang
memfasilitasi lingkungan dan interaksi yang inklusif.
Berikut ini adalah graphic organizer UDL untuk mengasah
ingatan Anda:
CAST (2024)
Sebelum kita mulai, ada sebuah catatan tentang desain fisik
lingkungan pembelajaran inklusif. Penelitian selama 20 tahun terakhir
menunjukkan bahwa desain ruang kelas mempengaruhi pembelajaran peserta didik
(Blackmore dkk. 2011;
Mulcahy dkk., 2015; Charteris & Smardon, 2019). Sebuah penelitian (Barrett
et al. 2015), menemukan bahwa perbedaan desain ruang kelas menunjukkan 16%
perbedaan kemajuan belajar dalam setahun. Ketika merancang ruang kelas atau
lingkungan belajar, pertimbangkan aspek-aspek berikut ini: cahaya, suara,
warna, ketentuan ruang, dan jarak pandang (Page et al., 2023). Anda akan
mempelajari lebih lanjut mengenai hal ini di Modul 3.
Prinsip UDL yaitu merancang berbagai sarana keterlibatan,
memiliki 3 pedoman untuk membantu kita mendukung peserta didik agar memiliki
tujuan dan motivasi:
Pedoman 7 - Merancang pilihan untuk Menghargai Minat dan
Identitas
- Mengoptimalkan
pilihan dan kemandirian
- Mengoptimalkan
relevansi, nilai, dan keaslian
- Menumbuhkan
kegembiraan dan keceriaan
- Mengatasi
bias, ancaman dan gangguan
Pedoman 8 - Merancang pilihan untuk Usaha dan
Ketekunan yang Berkelanjutan
- Meningkatkan
penonjolan tujuan dan sasaran
- Mengoptimalkan
tantangan dan dukungan
- Membina
kolaborasi, saling bekerja sama dan pembelajaran kolektif
- Memupuk
rasa memiliki dan kebersamaan
- Memberikan
umpan balik yang berorientasi pada tindakan
Pedoman 9 - Merancang pilihan untuk Kapasitas Emosional
- Mengenali
harapan, keyakinan dan motivasi
- Mengembangkan
kesadaran diri dan orang lain
- Mengenalkan
refleksi individu dan kolektif
- Menanamkan
empati dan praktek pemulihan
Untuk mendorong keterlibatan dalam pembelajaran, penting
untuk mengenali dan menghargai minat serta identitas unik setiap peserta didik,
termasuk aspek-aspek seperti ras, budaya, gender, bahasa, dan disabilitas.
Mengakui berbagai hal yang dapat menarik minat dan melibatkan peserta didik
serta menciptakan lingkungan yang menghormati martabat mereka sangatlah
penting.
Bahkan dalam diri peserta didik yang sama, minat dan
kaitannya dengan identitas mereka dapat berubah seiring waktu, saat mereka
tumbuh dan memperoleh pengetahuan baru. Membangun lingkungan belajar yang
merangkul identitas penuh setiap peserta didik sangat penting untuk memastikan
mereka dapat sepenuhnya terlibat dalam proses pembelajaran (CAST, 2024)
Belajar adalah proses berkelanjutan yang sering kali
menuntut upaya dan tekad. Peserta didik mempunyai cara yang berbeda-beda agar
tetap termotivasi untuk mengatasi tantangan, dan ini dapat bervariasi
berdasarkan konteks (CAST, 2024).
Untuk membantu usaha dan ketekunan yang berkelanjutan,
diperlukan strategi belajar efektif yang meliputi penetapan tujuan yang
bermakna, memberikan dukungan untuk tugas yang menantang, mendorong kolaborasi
dan rasa memiliki, serta menawarkan umpan balik yang berkelanjutan dan dapat
ditindaklanjuti. Faktor-faktor eksternal dalam lingkungan belajar ini membantu
peserta didik dan kelompok tetap terhubung dan termotivasi untuk mencapai
tujuan mereka (CAST, 2024)
Bagian penting dari perkembangan manusia adalah belajar
mengenali emosi, mengelola pikiran dan perilaku, serta berempati dengan orang
lain. Emosi merupakan bagian integral dari pengalaman manusia dan tidak
menghalangi pemikiran rasional. Lingkungan belajar yang efektif membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan untuk mengatur emosi mereka dan membuat
pilihan yang mendukung pembelajaran mereka. Sementara beberapa orang secara
alami mengembangkan keterampilan ini melalui pengalaman atau dengan mengamati orang
lain, banyak yang mendapat manfaat dari dukungan langsung (CAST, 2024).
Sayangnya, beberapa lingkungan belajar tidak secara
eksplisit mengajarkan keterampilan pengaturan emosi ini, sehingga tidak dapat
diakses oleh banyak peserta didik. Pendidik yang berfokus pada pengembangan
kapasitas emosional, dengan memodelkan dan menggunakan berbagai metode, lebih
siap untuk menerapkan prinsip-prinsip UDL. Karena peserta didik sangat berbeda,
agar pendekatan berhasil harus menawarkan berbagai pilihan untuk mendukung
keberagaman ini. Penting bagi peserta didik untuk mengembangkan strategi pemecahan
masalah, tetapi pembelajaran di kelas tidak boleh memaksa mereka untuk
menghadapi kondisi yang tidak adil (CAST, 2024).
Tantangannya adalah merancang kelas yang mampu membangun
kapasitas emosional sambil menghargai perbedaan antar peserta didik.
Sekarang setelah Anda memahami lebih banyak tentang
memberikan pilihan untuk Menerima Minat dan Identitas, Melanjutkan Usaha dan
Kegigihan, dan Kapasitas Emosi, terapkan pengetahuan baru Anda pada studi kasus
ini. Ketika Anda membaca tentang Elang, pikirkan tentang bagaimana dia mampu
atau tidak mampu:
- Menghargai
diri seutuhnya.
- Menghadapi
tantangan dengan fokus dan tekad.
- Memanfaatkan
kekuatan emosi dan motivasi dalam belajar.
Prinsip UDL yaitu Menyediakan berbagai cara Representasi
memiliki 3 panduan untuk membantu kita mendukung peserta didik agar menjadi
pandai dan berpengetahuan luas:
- Pedoman
- Menyediakan opsi untuk Persepsi
- Menawarkan
cara untuk menyesuaikan tampilan informasi
- Menawarkan
alternatif untuk informasi auditori
- Menawarkan
alternatif untuk informasi visual
- Panduan
- Menyediakan opsi untuk Bahasa & Simbol
- Memperjelas
kosakata dan simbol
- Memperjelas
sintaks dan struktur
- Mendukung
penguraian teks, notasi matematika, dan simbol
- Mendorong
pemahaman lintas bahasa
- Mengilustrasikan
melalui berbagai media
- Pedoman
- Menyediakan opsi untuk Pemahaman
- Mengaktifkan
atau menyediakan pengetahuan latar belakang
- Menyoroti
pola, fitur penting, ide besar, dan hubungan
- Memandu
pemrosesan dan visualisasi informasi
- Memaksimalkan
transfer dan generalisasi
Mari kita cermati setiap pedoman secara lebih dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar